Kode Buruk ? Kita Semua Pernah Jadi Tersangka dan Korban

Table of Contents
Kode Buruk Sebagai Dosa Kecil Programmer ?

Pernah nggak sih buka project lama, terus tiba-tiba ketawa sendiri? Kayaknya hampir semua programmer pernah ngalamin wkwk. Satu fungsi yang terdiri dari 2000 baris, tidak ada komentar, tanpa unit test dan anehnya lagi terdapat komentar Jangan di ubah, nanti rusak. Walaupun begitu, masih aja di sentuh code monster nya dan duarrrrr beneran terjadi error dong. 

Tapi sebenarnya sih tidak ada programmer yang jahat yaa. Maksudnya code yang buruk tersebut tidak terlahir dari programmer yang jahat atau malas wkwkw. Ada alasan tersendiri yang menjadikan code tersebut menjadi buruk.

Bad Code

Berikut adalah beberapa alasann yang membuat kode tersebut menjadi buruk : 

1. Deadline yang mepet 

Hal pertama yang biasanya diperhatikan programmer itu bukan fiturnya, tetapi deadline-nya kapan?
Kalau deadlinenya mepet, biasanya muncul ide-ide absurd:
‘Refactornya nanti saja, yang penting jalan dulu.’

Padahal  kata Om Uncle Bob, nanti itu sebenarnya sama aja kayak tidak akan pernah.

2. Minimnya Dokumentasi

Sebenernya dokumentasi itu penting banget buat programmer berikutnya yang bakal nerusin project kita.
Tapi entah kenapa, masih banyak programmer yang mikir seperti ini :
Ah gampang coy, flow-nya bisa di ingat.

Sampai akhirnya ada programmer baru join ke project.
dan tiba-tiba dia ngomong: ‘Siapa sih penulis code ini ?’
akhirnya programmer baru tersebut berinisiatif membuka git blame dan duarrr username kita terpampang nyata.

Malu nggak? Wkwkwkw

3.  Warisan Kode

Kode warisan yang udah level bad code itu sering bikin dilema buat programmer yang harus nyentuhnya.
Akhirnya, demi menjaga konsistensi, di ikutin tuh style existing yang isinya 3000 line.
dan hasilnya? Spaghetti code makin membeludak.

Mungkin ini yang disebut dengan Broken Windows Theory dalam software engineering.
Kalau ada 1 jendela pecah di biarkan di rumah, lama lama rumahnya akan hancur. 

4. Code Review Hanya Sekedar Formalitas 

Salah satu keuntungan punya budaya code review di tim adalah kita bisa di ingatkan kalau kode yang kita buat terlalu ribet atau bertele-tele. Tapi masalahnya, sepertinya tidak semua tim melakukan serius dengan code review.
Ada juga yang cuma formalitas saja dengan sekadar klik Approve biar bisa merge langsung ( apalagi kalau sudah waktunya pulang kantor wkwkwk ).
Ibaratnya kalau kita lagi baca buku, hanya sekedar baca judul nya saja dan isinya di biarkan. 


Dari pada membiarkan satu jendela pecah, yang lama lama jendela lainnya ikut pecah, mendingan kita hindarin sedikit demi sedikit. 

Menghindari dosa kode yang bisa saja berulang

Jadi sebenarnya hal seperti ini bisa di hindari secara pelan pelan, ngga perlu buru buru. sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. 
Berikut mungkin tipsnya : 

1. Refactor 

Bisa di mulai dari mengubah nama variable yang tidak jelas menjadi lebih jelas kembali. Misal jika ada sebuah nama variable x di ubah menjadi userAddress. 
Dan jangan lupa jika menemukan fungsi raksasa, maka bisa dimulai dengan mengecilkan fungsi tersebut sedikit demi sedikit. 

2. Budayakan Clean Code

Jangan lupa untuk membuat code lebih rapi lagi, dan mudah di baca serta konsisten. Ini akan menyelamatkanmu di masa depan dari rasa malu di depan git blame . 

3. Unit Test Jangan di Lupa

Unit test ini sebenarnya sering sekali di anggap nanti saja. Padahal kan nanti itu sama saja tidak akan pernah. Dan jangan lupa kalau sudah membuat unit test pasang di pipeline CI/CD nya tuh. Biar setiap kali ada request merge, pipeline jalanin test dulu. Kalau ada yang gagal, merge otomatis ditolak.

4. Bangun Budaya Code Review

Tips ini juga tidak kalah penting, karena dapat membuka pikiran antara 2 programmer yang sedanng melakukan review kode. Sehingga bisa jadi dapat menimbulkan ide ide yang manjur dari hasil code yang sudah di buat. Yaaa bisa di bilang saling bertukar pikiran lah. 

Jadi apakah semua programmer pernah melakukan dosa membuat kode yang buruk ? 

Yaa sepertinya bad code atau kode buruk adalah sebuah bagian dari perjalanan karir sebagai seorang programmer. pernah menemukan kode yang buruk, dan secara tidak sadar ikut nyimplung di dalamnya dan jadi deh kita pun melakukan dosa.

Tapi yang paling terpenting, jangan di ambil hikmahnya saja, tapi belajar juga dari sana toh buat terhindar dari dosa kode di masa depan. 

Jangan takut untuk menjadi sedikit lebih baik. 

Yaaa gitulah, sekian dan thank you. 

Posting Komentar